Mengapa Mata Pencaharian Penduduk Berbeda Sesuai Lingkungan Tempat Hidupnya?
Jawaban mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai lingkungan
tempat hidupnya adalah karena lebih mudah dan menghasilkan lebih banyak. Simak
berikut penjelasannya.
Dua Pertanyaan
Pertanyaan di atas sebenarnya terdiri atas dua pertanyaan. Yang pertama, mengapa mata pencaharian penduduk berbeda? Dan yang kedua, mengapa mata pencaharian penduduk sesuai tempat hidupnya?Kita mulai penjelasannya dari pertanyaan kedua. Mengapa mata pencaharian penduduk sesuai tempat hidupnya?
Jawabannya adalah karena lebih menghemat tenaga serta bisa menghasilkan lebih banyak.
Misal, ada seseorang, sebut saja Pak Joko. Selama kecil sampai remaja, Pak Joko tinggal di desanya yang banyak sawah padi. Ia sudah terbiasa membantu menanam, mencangkul, memberi pupuk, memanen, sampai menjual hasil panen.
Dengan lingkungan yang masih luas lahan persawahannya, ia akan lebih mudah hidup dengan bekerja sebagai petani padi.
Ia tidak perlu bersusah payah mengubah lahan, karena lahannya sudah ada. Ia tidak perlu bersusah payah belajar menanam padi karena ia sudah terbiasa sejak kecil.
Berbeda bila Pak Joko bekerja jadi nelayan. Di tempat tinggalnya tidak ada laut. Ia juga tidak terbiasa menggunakan perahu, jaring dan alat tangkap ikan lainnya.
Jadi wajar bila mata pencaharian seseorang menyesuaikan tempat hidupnya. Karena akan lebih mudah dan lebih menghasilkan.
Baca juga : Tugas Kelas 5 SD lainnya
Kenapa Mata Pencaharian Berbeda?
Masih bersambung dari cerita Pak Joko. Desanya ditinggali 400-an orang. Saat semuanya menjadi petani padi. Ternyata lahannya tidak mencukupi.Di luar desa mereka yang ada adalah hutan. Tanahnya lebih keras dibandingkan di desa. Masih subur tapi tidak bisa diolah menjadi sawah.
Dari 400-an orang 50 di antaranya hanya punya sedikit lahan yang bisa ditanami padi. Bila mereka menggantungkan penghasilan dari bertanam padi, tidak akan cukup. Maka ada yang memberanikan diri mengubah lahan di pinggir hutan menjadi perkebunan.
Ada yang menanam pohon buah-buahan seperti mangga, jambu dan lain-lain. Ada juga yang menanam, ubi, sayur, dan kedelai.
Karena hasil perkebunan ternyata mencukupi, lama kelamaan, 50 orang dari desa Pak Joko tinggal di dekat kebun mereka. Akhirnya mata pencaharian mereka berubah dari petani padi menjadi pekebun.
Komentar
Posting Komentar