Mengapa Jepang Menerapkan Kebijakan Ekonomi Perang?
Jawaban mengapa Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang adalah agar Jepang memenangkan perang. Indonesia yang dijajah Jepang di 1942 dijadikan negara pendukung yang mensuplai kebutuhan perang Jepang.
Masih bingung? Begini penjelasannya
Jepang, Negara Besar tapi Kurang Sumber Daya Alam
Jepang adalah negara yang kuat di sumber daya manusia tapi lemah di sumber daya alam. Dalam Perang Dunia Kedua, Jepang yang menyerang negara-negara di Asia, sebenarnya tidak punya banyak persediaan. Untuk bisa bertahan, Jepang butuh banyak sumber daya alam.
Indonesia yang melimpah sumber daya alam jadi target Jepang. Setelah berhasil mengusir Belanda dan sekutunya, dimulailah Jepang menggunakan Indonesia sebagai penyedia kebutuhan perang.
Indonesia sebenarnya punya produk hasil perkebunan yang menguntungkan. Tapi karena produk ini tidak bisa digunakan dalam perang, Jepang melarang penduduk Indonesia menanam hasil perkebunan seperti teh, cengkeh, kopi dan lain-lain.
Sementara itu banyak lahan dijadikan lahan menanam padi atau jagung. Tentara butuh makan, jadi kebutuhan beras dan jagung meningkat. Banyak lahan di pulau Jawa jadi lahan padi dan jagung di masa penjajahan Jepang.
Di sisi sumber daya manusia, kebutuhan tentara juga besar. Dibentuklah pelatihan-pelatihan militer di masa penjajahan Jepang. Ini bukan niat baik Jepang mendidik tentara Indonesia. Tapi niatnya adalah untuk meningkatkan jumlah tentara perang Jepang.
Solusinya, menjajah negara yang kaya dengan SDA dan SDM, lalu menggunakan kekayaan negara jajahan untuk membiayai perang. Indonesia yang jadi negara jajahan Jepang disulap menjadi penyuplai biaya perang Jepang.
Pendidikan militer Jepang di berbagai daerah memunculkan banyak pemuda Indonesia yang punya kecakapan militer. Ini bukan untuk membantu Indonesia, tapi untuk membantu perang Jepang.
Begitu juga berubahnya lahan pertanian. Banyaknya lahan padi dan jagung, bukan untuk membantu penduduk Indonesia. Justru ini untuk memenuhi kebutuhan makan tentara Jepang.
Wallahu a'lam.
Indonesia yang melimpah sumber daya alam jadi target Jepang. Setelah berhasil mengusir Belanda dan sekutunya, dimulailah Jepang menggunakan Indonesia sebagai penyedia kebutuhan perang.
Efek kebijakan Ekonomi Perang
Kebijakan ekonomi perang artinya menjadikan semua hasil negara jadi sumber biaya perang. Tidak hanya sumber daya alam, sumber daya manusia juga digunakan untuk perang. Hal ini punya efek pentingIndonesia sebenarnya punya produk hasil perkebunan yang menguntungkan. Tapi karena produk ini tidak bisa digunakan dalam perang, Jepang melarang penduduk Indonesia menanam hasil perkebunan seperti teh, cengkeh, kopi dan lain-lain.
Sementara itu banyak lahan dijadikan lahan menanam padi atau jagung. Tentara butuh makan, jadi kebutuhan beras dan jagung meningkat. Banyak lahan di pulau Jawa jadi lahan padi dan jagung di masa penjajahan Jepang.
Di sisi sumber daya manusia, kebutuhan tentara juga besar. Dibentuklah pelatihan-pelatihan militer di masa penjajahan Jepang. Ini bukan niat baik Jepang mendidik tentara Indonesia. Tapi niatnya adalah untuk meningkatkan jumlah tentara perang Jepang.
Kesimpulannya
Mengapa Jepang menerapkann kebijakan ekonomi perang? Karena Jepang ingin memenangkan perang tapi tidak punya sumber dana perang.Solusinya, menjajah negara yang kaya dengan SDA dan SDM, lalu menggunakan kekayaan negara jajahan untuk membiayai perang. Indonesia yang jadi negara jajahan Jepang disulap menjadi penyuplai biaya perang Jepang.
Pendidikan militer Jepang di berbagai daerah memunculkan banyak pemuda Indonesia yang punya kecakapan militer. Ini bukan untuk membantu Indonesia, tapi untuk membantu perang Jepang.
Begitu juga berubahnya lahan pertanian. Banyaknya lahan padi dan jagung, bukan untuk membantu penduduk Indonesia. Justru ini untuk memenuhi kebutuhan makan tentara Jepang.
Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar