Mengapa Kita Harus Ikhlas? Karena Ikhlas, Amalmu Diterima




Menurutku, itulah alasan utama mengapa kita harus ikhlas. Karena Allah hanya menerima amal yang ikhlas. Memang masih ada satu syarat lain amal diterima, yakni amalnya harus sesuai contoh dari Nabi. Tapi beramal ikhlas itu berat.

Sebelum melanjutkan, ada satu hal yang sering rancu dengan ikhlas. Hak itu adalah ridha atau rela.

Dalam percakapan sehari-hari, kau pasti sering mendengar ungkapan kata ikhlas. Contoh, "Sudah ikhlaskan saja." Padahal yang dimaksud adalah relakan saja.

Hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa ikhlas itu berhubungan dengan kehilangan dan kesedihan. Padahal tidak sama sekali. Ikhlas itu berbeda dengan ridha.
Baca juga: Tugas Kelas VII SMP yang lain

Beda Ridha dan Ikhlas

Ridha itu kondisi menerima, tidak marah atau kecewa saat sesuatu terjadi yang harusnya bisa membuat marah atau kecewa. Sementara ikhlas adalah kondisi hati yang meniatkan untuk mendapatkan balasan dari Allah untuk melakukan sebuah amal.

Jadi ikhlas itu bukan melakukan amal ibadah tanpa mengharap balasan. Justru ikhlas itu mengharap balasan. Dan mengharap balasannya itu kepada Allah.

Sebesar apapun amal dan manfaat yang diberikan seseorang, bila ia melakukannya selain mengharap balasan dari Allah maka amal itu tidak ada artinya. Nanti saat di akhirat ia tidak bisa mendapatkan balasan dari Allah. Karena memang saat melakukan amal di dunia, bukan balasan Allah yang diharapkan. Inilah beratnya ikhlas dalam beramal.

Ditambah lagi ikhlas ini harus dijaga di tiga waktu, saat akan melakukan, sedang melakukan dan setelah melakukan amal. Ikhlas harus tetap terjaga di tiga waktu ini.

Ada yang sudah bersedekah, namun setelah 10 tahun berjalan, ia mengungkit amal sedekahnya agar dikenal orang. Pahala sedekahnya jadi hilang.

Maka tidak heran bila balasan amalnya dikalikan 700 kali lipat bahkan lebih. Besarnya balasan berarti menunjukkan betapa sulitnya beramal dengan ikhlas.

Riya' adalah Musuh

Karena hanya amal ikhlas yang bisa diterima, hal-hal yang menjadikan ikhlas hilang harus dihindari. Allah dan RasulNya berulang kali mengingatkan hal ini. Jangan sampai kita terjebak melakukan berbagai amal kebaikan tapi justru tidak menghasilkan apa-apa di akhirat kelak.

Hindari beramal karena ingin dilihat orang, ingin namanya disebut-sebut, muncul perasaaan hebat kepada diri sendiri. Bila ini terjadi jangan-jangan kau sudah masuk perangkap riya'.

Dua Ciri Orang Ikhlas

Orang yang ikhlas punya dua contoh iri tersendiri yang membuatnya berbeda dari orang lain. Pertama, orang ikhlas di manapun ibadahnya sama. Baik ibadah ketika sendirian atau berjamaah, kualitas dan kuantitasnya sama. Bahkan ibadah sendiriannya cenderung lebih baik.

Hal ini karena ia memang tidak mengharapkan balasan dari makhluk. Bila seseorang mengharap balasan dari makhluk, maka saat dilihat makhluk akan muncul niatan.ingin dilihat. Dan ini membuat ibadahnya yang kelihatan akan ia usahakan terlihat lebih baik.

Ciri yang kedua, orang ikhlas tidak berubah baik ia dipuji atau dicaci. Alasannya, lagi-lagi karena ia beribadah atau melakukan kebaikan bukan karena mengharap pujian atau menghindari cacian. Pujian atau cacian tidak penting bagi orang ikhlas.

Itu tadi jawaban mengapa kita harus ikhlas. Semoga Allah meneguhkan niat dalam hati-hati kita untuk tetap ikhlas.

Wallahu a'lam  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kita Mesti Mematuhi Hukum? Jelaskan?

Mengapa Masyarakat Senantiasa Mengalami Perubahan Sosial Budaya?

Mengapa Selat Malaka Mempunyai Peranan Penting pada Masa Kerajaan Sriwijaya?

Mengapa Budaya Indonesia Sangat Beraneka Ragam?

Mengapa Bangsa Eropa Berhasrat Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah?

Mengapa Indra Perasa Bukan Pengukur Suhu yang Andal?

Mengapa Kita Harus Istiqomah? Ada Dua Jawaban Yang Berbeda

Mengapa Manusia Harus Melakukan Kerjasama dalam Memenuhi Kebutuhan Hidupnya?

Mengapa Manusia Diwajibkan Ikhtiar? Bagaimana dengan Takdir?

Mengapa Al Quran Disebut sebagai Kitab yang Bersifat Universal