Mengapa Kita Harus Memiliki Sifat Jujur
Suka Jujur itu Sifat Fitrah Manusia
Fitrah adalah kondisi asal manusia. Fitrah ini ada beberapa macam. Mencintai orang tua, tunduk kepada Yang Maha Kuasa, adalah contoh beberapa fitrah.Dilahirkan di manapun, dididik dengan cara apapun, semua manusia pada dasarnya pasti suka kepada orang tuanya, tunduk kepada Yang Maha Kuasa. Inilah fitrah.
Suka kepada kejujuran juga fitrah manusia. Ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manusia. Semua manusia di dunia ini pada dasarnya suka dengan kejujuran.
Ketika anak kecil berbohong, secara tidak sadar ia akan menutup mulutnya. Ini terjadi di belahan bumi manapun. Dan ini adalah salah dari bukti sederhana bahwa manusia suka dengan kejujuran.
Orang yang Berdusta tidak Disukai
Sebaliknya, kebohongan adalah sesuatu yang tidak disukai oleh semua manusia. Kutegaskan lagi ya, bahwa tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang suka dengan kebohongan.Bila seseorang berbohong maka dalam dirinya ia sadar bahwa ia telah melakukan sesuatu yang tidak disukai. Semakin banyak kebohongan yang dilakukan, maka ia akan semakin tidak suka dengan dirinya sendiri. Lama kelamaan akan muncul masalah kejiwaan dalam dirinya.
Orang yang gampang berbohong tidak akan pernah suka dengan kebohongan. Buktinya, meski ia suka berbohong, ketika ia mendapati dirinya dibohongi, ia akan marah. Padahal ia juga sudah sering berbohong kepada orang lain.
Bahkan Penjahatpun Butuh Orang Jujur
Kejujuran disukai oleh semua orang. Bahkan penjahat juga suka dengan kejujuran. Kau mungkin sering mendapatkan cerita banyak penjahat -penjahat besar, butuh tangan kanan, alias orang kepercayaan.Siapa orang kepercayaan ini? Orang yang jujur. Orang yang tidak berbohong kepada penjahat besar. Meski dalam melakukan kejahatan penjahat pasti melakukan kebohongan, ia tetap membutuhkan orang jujur yang bisa ia percaya.
Ini namanya fitrah manusia. Meskipun banyak orang melakukan kebohongan, dalam diri masing-masing mereka sadar bahwa mereka tidak menyukainya.
Sebaliknya, sesulit apapun orang berprilaku jujur, dalam dirinya ia sadar, bahwa ia tetap menyukai kejujuran. Semakin ia jujur, semakin ia merasa nyaman dan tenang menjalani hidup. Semakin ia banyak berbohong, maka akan semakin gelisah.
Wallahu a'lam
Komentar
Posting Komentar